maduraindepth.com – Santernya pemberitaan terkait kondisi keamanan menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 di Kabupaten Sampang, mengundang perhatian serius dari berbagai pihak. Bahkan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dalam sebuah kesempatan menyebutkan bahwa Madura adalah wilayah paling rawan di Pilkada 2024 ini.
Pernyataan tersebut didukung oleh adanya insiden-insiden yang terjadi di Madura. Khususnya di Kabupaten Sampang dalam sepekan ini.
Salah satunya, insiden pengeroyokan dan pembunuhan di Desa Ketapang Laok. Kemudian yang insiden pengancaman menggunakan senpi dan sajam yang dilakukan oknum aparat Desa Tobai Tengah, Kecamatan Sokabanah. Selanjutnya ada insiden percobaan perampasan surat c6 oleh oknum di Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal pada Senin (25/11).
Terkait dengan ungkapan Kapolri, Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM, Nur Faisal menghimbau semua lapisan masyarakat untuk saling menjaga kondusifitas agar tercipta Pilkada yang aman dan damai. “Mari kita manfaatkan masa tenang ini dengan bermunajat kepada Allah agar diberikan petunjuk dalam memilih pemimpin yang terbaik dan amanah untuk 5 tahun ke depan,” ujarnya, Senin (25/11).
Faisal menilai, hingga saat ini aparat penegak hukum, khususnya kepolisian masih belum maksimal dalam melaksanakan tugas menjaga keamanan dalam proses Pilkada. “Saya rasa banyaknya insiden yang terjadi mulai dari ancaman penembakan hingga percobaan perampasan c6 itu akibat tidak tegasnya polisi dalam menangani kejadian pembunuhan di Ketapang,” tegasnya.
Faisal meminta kepada polisi, aparat penegak hukum serta penyelenggara Pilkada untuk bersama mengawasi dan menjalankan tugasnya dengan maksimal. (Pur/aj)