Ungkap Pelaku Curanmor di Masjid Agung Sumenep, Polisi Gunakan Paranormal

AKP. Widiarti, Kapolsek Kota Sumenep. (MR/MI)

maduraindepth.com – Maraknya pencurian sepeda motor (Curanmor) Di Masjid Jamik, Kabupaten Sumenep dalam dua bulan terakhir membuat Takmir Masjid Agung kesal. Mereka menilai Kepolisian Sektor (Polsek) Kota setempat lamban dalam menuntaskan kasus curanmor di tempat ibadah tersebut.

“Terus terang saja, kalau pelaku nanti ketangkap oleh anggota saya, saya bunuh dan akan saya bakar, saya tidak akan serahkan ke polisi,” kata Takmir Masjid Jamik Sumenep, Husen Satriawan, Rabu (17/7).

banner 728x90

Seharusnya, kata purnawirawan Kopassus ini, polisi selaku penanggung jawab kamtibmas harus lebih proaktif dalam hal tersebut.

“Justru yang malu bukan saya, harusnya Polsek Kota sebagai tetangga kalau ada kehilangan. Perlu dipertanyakan kredibilatasnya, kan begitu?,” ujar mantan prajurit korps baret merah ini.

Menanggapi komentar takmir masjid agung Sumenep, Kapolsek Kota, AKP Widiarti, membantah jika pihaknya dikatakan tidak proaktif. Menurut dia, saat ini pihak kepolisian sudah melakukan upaya maksimal dalam menangkap pelaku curanmor.

“Silahkan chek itu, sampeyan tidak tahu. Kita memakai pakaian preman semua, coba lihat di pojok-pojok itu. Kita tidak hanya di Masjid Jamik saja, Masjid lainnya yang rawan juga kita pantau,” katanya, saat dihubungi maduraindepth.com melalui sambungan selulernya, Sabtu (20/7/2019).

Tak berhenti disitu, Kasubag Humas Kepolisian Resort (Polres) Sumenep ini juga mempertanyakan ucapan yang dilontarkan Takmir Mesjid Jamik tersebut, sebab kata Widiarti, kekesalannya itu bisa menyalahi aturan yang ada.

Baca juga:  Penganiaya Jurnalis Nurhadi Divonis 10 Bulan, AJI Akan Dorong Jaksa Ajukan Banding

“Loh, kalau bahasanya seperti itu mas, itu kan sudah melanggar aturan, dia juga bisa kena pasal. Masak mau dibakar?,” ucapnya keheranan.

Pakai Jasa Paranormal

Widiarti menambahkan, untuk menuntaskan kasus curanmor di masjid Agung, selain dilakukan upaya prosedural  pihaknya juga menggunakan cara lain, yakni menggunakan jasa paranormal.

“Kita bukan tidak ada upaya mas, kita malahan pakai paranormal, preman dan yang lain. Intinya kita dari kemarin terus berupaya dan berdoa agar pelaku curanmor itu segera ditangkap,” tuturnya.

Sementara, cara lain yang dilakukan oleh pihak Kepolisian juga dengan memonitoring pelaku-pelaku lama yang saat ini masih bisa terjangkau.

“Yang jelas kita selalu hunting dan monitor, apakah ini pelaku baru atau pelaku lama,” pungkasnya. (MR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *