maduraindepth.com – SDN Gapura Barat I bekerjasama dengan Lesbumi (Lembaga Seninaman dan Budayawan Muslim Indonesia) NU Kecamatan Gapura mengadakan Sekolah Literasi. Pembukaan kegiatan tersebut berlangsung pada Senin, 8 Februari 2025, di Aula SDN Gapura Barat I.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas IV hingga kelas VI. Turut hadir dalam acara tersebut Rahmi Maulida, Pengawas Bina, Baisuni selaku Ketua Komite Sekolah, serta sejumlah guru SDN Gapura Barat I.
Dalam laporannya, Kepala sekolah, Subaidi menyampaikan, kegiatan ini merupakan program yang didasarkan pada Rapor Pendidikakan SDN Gapura Barat I. Tujuan akhir dari program ini adalah meningkatkan kemampuan literasi murid, disamping juga dapat menghasilkan produk karya tulis.
Karya terbaik akan dipajang di mading sekolah, sementara bagi siswa kelas VI, hasil karya mereka akan diterbitkan dalam bentuk buku. Buku tersebut direncanakan akan diluncurkan pada acara perpisahan siswa kelas VI tahun pelajaran 2024/2025.
Sebelum secara resmi membuka Sekolah Literasi, Rahmi Maulida berharap para peserta dapat berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan yang akan berlangsung secara berkesinambungan dari 8 hingga 17 Februari 2025. Acara pembukaan kemudian diakhiri dengan doa.
Sebagai narasumber pertama dari Lesbumi NU Kecamatan Gapura, Taufiq memaparkan dasar-dasar literasi serta urgensi kebiasaan membaca. Menurutnya, kecintaan terhadap membaca adalah anugerah, tetapi keterampilan membaca tetap perlu diasah.
Sementara itu, materi tentang manfaat dan kiat menulis kreatif disampaikan oleh narasumber kedua, yakni Abdullah Mamber. Dia menegaskan bahwa menulis bukan hanya soal bakat, tetapi juga hasil dari latihan dan kerja keras. Menurutnya, menulis tidak dapat dipisahkan dari membaca, karena tanpa membaca, tidak ada yang bisa ditulis.
Sebagai bagian dari sesi pertama ini, pengurus Lesbumi NU Kecamatan Gapura bersama para guru SDN Gapura Barat I memberikan penugasan sebagai asesmen awal kepada peserta untuk mendeskripsikan sosok kedua orang tua mereka. “Penugasan ini penting untuk mengidentifikasi potensi peserta serta sebagai bahan pertimbangan dalam menyiapkan materi dan materi ajar pada sesi berikutnya,” tukas Subaidi. (*)
