maduraindepth.com – Aliansi Pecinta Lingkungan Sumenep (APLS) lakukan aksi damai di depan kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep. Mereka meminta Bupati Sumenep, A. Busro Karim, turun tangan terkait permasalahan sampah di DesaKaranganyar dan Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget.
Massa yang terdiri dari mahasiswa itu menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasi dengan cara berorasi dan membakar kemenyan di atas kelapa. Tujuannya, agar pemerintah sadar bahwa persoalan lingkungan harus tetap dijaga.
“Kami ingin memberikan penyadaran pada bupati dan wakil bupati sebelum akhir masa periodenya,” kata Ahmad Faiz Abrori, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, pada awak media, Kamis (19/3).
Menurut mahasiswa, program pemerintah dengan jargon nata kota bangun desa hanya isapan jempol. Mereka menilai, hari ini pemerintah masih belum bisa dikatakan berhasil menuntaskan persoalan sampah di dua desa tersebut.
“Maka dari itu kami minta pemerintah bertanggung jawab menuntaskan persoalan itu,” tegasnya.
Faiz mengungkapkan, sebelumnya upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang membersihkkan sampah di dua desa itu hingga kini belum sepenuhnya berhasil. “Itu belum bersih semua dan masih ada sisanya,” jelasnya.
Sebagai bentuk keseriusan APLS mengawal persoalan sampah, mereka mengaku akan melayangkan surat kepada Presiden Jokowi dan kementrian terkait. “Hari ini kami akan kirim lewat Pos,” tuturnya.
Pantauan maduraindepth.com dilapangan, pemuda peduli lingkungan yang menyampaikan aspirasi tersebut tidak ditemui oleh pihak pemerintah. Sehingga mereka melanjutkan aksinya ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, dan dilanjutkan ke kantor POS untuk mengirimkan surat ke Presiden Republik Indonesia (RI). (MR/AJ)