Begini Upaya Kodim 0827 Sumenep Kembalikan Kejayaan Jagung dan Sapi Madura di Sumenep

silase jagung kodim sumenep
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf didampingi Dandim 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi bersama pertani saat panen jagung silase di salah satu lahan pertanian binaan Kodim 0827/Sumenep. (Foto: Kodim 0827/Sumenep for MID)

maduraindepth.com – Sebagai salah satu bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat, Kodim 0827/Sumenep membuat terobosan berupa program silase jagung. Program itu sebagai upaya mengembalikan kejayaan jagung dan sapi Madura di Kabupaten Sumenep.

Dandim 0827/Sumenep, Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi memaparkan, bertanam jagung dan memelihara sapi sudah menjadi budaya yang mengakar kuat di Pulau Madura, khususnya Kabupaten Sumenep. Namun, budaya itu kini mulai ditinggalkan dengan banyaknya generasi muda yang merantau kota besar, bahkan ke luar negeri.

Menurut dia, hal itu dilatarbelakangi pertanian dan peternakan yang dianggap tidak memiliki prospek ekonomis yang baik. Berdasarkan data BPS Sumenep, luas tanaman jagung 129.113 hektar dengan hasil 3.1 ton per hektar. Angka itu jauh di bawah rata-rata di daerah lain yang mencapai 6-7 ton.

“Selain itu, di Sumenep masih banyak lahan tidur, dimana potensi lahan jagung yang tersedia adalah 400.000 hektar,” tuturnya, Ahad (26/2).

Sementara itu, populasi sapi di Sumenep mencapai 381.104 ekor. Kelebihan dari Sapi Madura, yakni merupakan ras murni (Plasma nutfah), memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap penyakit, kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap berbagai kualitas pakan, rendemen karkas tinggi hingga 54 persen, serta rasa daging yang lebih enak.

Dandim menyebut, kondisi saat ini peternakan sapi Madura dilaksanakan oleh masyarakat dengan pola tradisional dengan menggunakan pakan rumput atau jerami dan tebon jagung. Membaca potensi jagung dan sapi madura yang besar itu, Kodim 0827/Sumenep mengembangkan program silase jagung.

Baca juga:  Bupati Pamekasan Minta SKK Migas Ikut Andil Kembangkan Usaha Masyarakat
silase jagung kodim sumenep
Pabril silase jagung di Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Sumenep. (Foto: Kodim 0827/Sumenep for MID)

“Silase jagung adalah pakan fermentasi yang terbuat dari keseluruhan tanaman jagung (Buah, batang, daun) yang dicacah dengan ukuran tertentu yang difermentasi dengan bantuan mikroba lactobacillus dan bakteri asam laktat,” paparnya.

“Saat ini, kami berhasil menanam jagung 5 hektar per minggu dalam rangka mengembalikan masa kejayaan jagung. Kami ingin membangun ketahanan pangan jagung, salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan perekonomian, demi kesejahteraan petani di Kabupaten Sumenep,” sambungnya.

Dia menjelaskan, dengan silase jagung, maka akan tercipta integrasi antara pertanian, yaitu penanaman jagung yang dimanfaatkan untuk pakan sapi. Di sisi lain, kotoran sapi akan dimanfaatkan untuk pertanian sebagai pupuk.

Dalam rangka mensukseskan program tersebut, Kodim 0827/Sumenep bersinergi dengan Pemda Kab Sumenep dan Pengusaha lokal (PT Citra Kartika Tandur/CKT) telah melakukan beberapa kegiatan. Di antaranya, penanaman jagung pola intensif saat ini seluas 65 hektar (5 hektar per minggu).

“Tanaman jagung ini akan digunakan untuk untuk menyuplai pabrik silase jagung secara kontinu. Ada pabrik silase jagung kapasitas awal 40 ton per hari di Kertasada, Sumenep, dengan luas pabrik 1.800 meter persegi. Kemudian peternakan sapi percontohan milik PT. CKT sejumlah 50 ekor,” pungkasnya. (*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto