banner 728x90

Wabup Sumenep Dorong Pemetaan Komoditas Rentan Jelang Nataru, Pastikan Harga Stabil

Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim memberi sambutan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Stabilitas Pasokan dan Harga Komoditas Strategis”, Kamis (20/11/2025). (Foto : ist)

maduraindepth.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep bergerak cepat mengantisipasi potensi lonjakan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemkab menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Stabilitas Pasokan dan Harga Komoditas Strategis”, Kamis (20/11/2025).

FGD yang berlangsung di Ruang Rapat Arya Wiraraja, Kantor Bupati Sumenep ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, para camat, serta perangkat dinas terkait. Kehadiran lengkap para pemangku kebijakan menegaskan keseriusan Pemkab dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.

Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peningkatan konsumsi menjelang akhir tahun berpotensi memicu gejolak harga, utamanya pada komoditas strategis seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur, daging sapi, cabai, dan bawang.

“Melalui FGD ini, kami ingin memastikan pasokan aman, harga terkendali, dan distribusi berjalan lancar. Masyarakat harus merasa tenang dan tidak khawatir terhadap potensi penimbunan atau gejolak harga,” tegas Wabup Imam Hasyim.

Ia pun meminta perangkat daerah segera melakukan pemetaan komoditas yang rentan mengalami kenaikan permintaan maupun harga. Laporan perkembangan stok, kebutuhan, dan distribusi setiap komoditas diminta disampaikan secara rutin dan terukur.

Komitmen pengendalian inflasi juga diperkuat melalui inovasi digital. Penjabat Sekretaris Daerah, R. Ach. Syahwan Effendi, menjelaskan bahwa Pemkab telah mengembangkan Sistem Informasi Bahan Pokok beserta fitur Cek Inflasi Lokal.

Baca juga:  Evaluasi 130 Pj Kades di Sampang, DPMD: Mayoritas Belum Setor LPJ

“Melalui sistem ini, para camat kami dorong untuk aktif memperbarui harga komoditas di pasar lokal setiap hari sehingga data dapat dipantau secara real-time,” ujar Syahwan.

Sementara itu, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Sumenep, Dadang Dedy Iskandar, menegaskan bahwa FGD bertujuan memperkuat koordinasi sekaligus menyeragamkan langkah seluruh pemangku kepentingan dalam mengantisipasi dinamika harga menjelang akhir tahun.

FGD turut menghadirkan narasumber dari Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Bulog, dan BPS Sumenep.

Melalui forum ini, Pemkab Sumenep menegaskan komitmennya menjaga ketenangan masyarakat, memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga yang wajar, serta mendorong seluruh pihak bekerja sama mengendalikan inflasi jelang perayaan Nataru. (Rif/Aj)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *