Petani Resah, Harga Tembakau Anjlok, Pupuk Sulit

Tembakau Madura
Petani saat melakukan panen tembakau di Jalan Pramuka, Kelurahan Karang Dalam, Kecamatan Sampang Kota, Sabtu (19/9). (Foto: RIF/MI)

maduraindepth.com – Anjloknya harga tembakau saat ini membuat para petani resah. Pasalnya harga tembakau tidak berpihak pada petani rakyat.

Di samping itu, kesulitan mendapatkan pupuk juga menjadi pemicu kekhawatiran para petani tembakau. Sebab pupuk hanya didistribusikan pada petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan).

banner 728x90

Seperti yang dialami petani tembakau asal Jalan Keramat I, Kelurahan Karang Dalam, Kecamatan Kota, Kabupaten Sampang, Safiuddun (45). Dia mengeluh lantaran harga tembakau nyaris mematikan ekonomi petani.

Safiuddin mengungkapkan, semula 10 ribu pohon tembakau harganya tembus Rp 10 juta. Namun pada tahun 2020 anjlok hingga 50 persen.

“Kalau dulu 10 ribu pohon Rp 10 juta, sekarang hanya Rp 5 juta. Ditambah lagi sulitnya mendapatkan pupuk dari toko pertanian,” keluh Safiuddin kepada maduraindepth.com, Sabtu (19/9) kemarin.

Kata dia, untuk mendapatkan pupuk pihaknya harus tergabung dalam kelompok tani. Jika tidak, maka toko pertanian tidak bisa memberikan pupuk.

“Kami sudah mengajukan ke pertanian, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” ucapnya.

Mirisnya, anjloknya harga tembakau sangat berpengaruh terhadap upah kuli. Semula per kuli dibayar Rp 60 ribu, sekarang turun menjadi Rp 30 ribu.

“Mau tidak mau kami harus menanam tembakau di tahun depan, dengan harapan pemerintah dapat menstabilkan kembali harga tembakau,” ujarnya berharap.

Baca juga:  Bocah di Bangkalan Tertular Covid-19 dari Orang Tua

Terpisah, Plt Kepala Dinas Pertanian, Suyono mengklaim bahwa semua petani di Sampang sudah dimasukkan dalam kelompok tani dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Dia bahkan sesumbar “petani mana yang belum tergabung di kelompok tani”.

“Kalau masih ada petani yang belum masuk ke kelompok tani, silahkan datang ke BPP terdekat untuk konsultasi dan diusulkan ke dalam RDKK,” tandas dia dikonfirmasi melalui seluler.

Dia menghimbau agar Poktan yang belum tergabung di Gapoktan untuk segera dikomunikasikan dengan pihak dinas pertanian. “Akan saya tugaskan PPI Sampang untuk ke kelompok tani yang bersangkutan,” tutupnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *