maduraindepth.com – Ikatan Mahasiswa Mandangin (IMADA) kembali melakukan Expo Kampus kepada siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sampang Pulau Mandangin, Sabtu (23/1). Kegiatan itu menjadi program kerja IMADA setiap tahunnya.
Menurut ketua umum IMADA Atoullah, tujuan utama diadakan acara tersebut sebagai upaya memberikan arahan dan gambaran umum tentang dunia perkuliahan pada siswa-siswi kelas XI SMKN 3 Sampang.
“Selain bertujuan memberikan informasi pada siswa SMKN 3 Sampang, kami juga memotivasi mereka untuk percaya diri, agar bisa mempunyai mental kuat sebagai bekal melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” kata Atoullah.
Hal lain dirasakan oleh siswa kelas XI SMKN 3 Sampang, Supyati. Gadis itu mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut ia bersama temannya merasa antusias untuk mendapatkan informasi seputar dunia kampus.
“Iya, adanya kegiatan ini saya dan teman-teman merasa bersyukur serta senang, karena bisa mengetahui seputar dunia perkuliahan,” tuturnya.
Di samping itu, Supyati juga menuturkan bahwa ekonomi menjadi faktor utama bagi dirinya dan teman-temannya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sehingga harapan untuk bisa kuliah minim sekali.
“Saya dan teman-teman ingin melanjutkan kuliah, tapi orang tua tidak mengizinkan karena kendala biaya, dikhawatirkan kedepannya tidak bisa membiayai,” jelasnya.
Kendati demikian, Atoullah bersama para anggotanya berupaya untuk menghindari ketakutan itu dengan bergerak bersama pihak sekolah. Guna mendorong serta membantu siswa yang punya keinginan besar untuk kuliah.
“IMADA tak hanya memberikan informasi seputar perkuliahan saja, namun kami bersama pihak sekolah memberikan arahan dan membantu mereka untuk bisa kuliah, melalui jalur beasiswa yang dapat meringankan ekonomi keluarga,” tutur mahasiswa jurusan ekonomi syariah itu.
Ia berharap dari hasil agenda itu, mampu mendorong semangat siswa SMKN 3 Sampang untuk berkeinginan besar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Semoga mereka sadar pendidikan, tak hanya berhenti sampai tingkat SMK saja,” pungkasnya. (Alim/MH)
