maduraindepth.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan menganggarkan Rp 17 miliar untuk pencegahan penyebaran virus corona. Anggaran sebesar itu diperkirakan cukup selama 55 hari kedepan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinkes setempat, Sudiyo. Dia menyebutkan, anggaran Rp 17 miliar itu dialokasikan untuk tiga kepentingan. Yakni masyarakat, komunitas dan internal Dinkes sendiri.
“Kegunaannya tentu untuk memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19, seperti pengadaan cairan disinfektan, hand sanitizer, termometer dan lainnya yang diperlukan,” jelasnya kepada wartawan saat menghadiri panggilan Komisi D DPRD Bangkalan, Rabu (8/4) kemarin.
Dia mengklaim, anggaran tersebut dibelanjakan untuk membeli barang yang sudah ditentukan dalam surat edaran Kemendagri RI. “Kita hanya kalkulasi kebutuhan saja,” katanya.
Sudiyo menyebutkan, anggaran Rp 17 miliar tersebut berbeda dengan anggaran yang diajukan oleh tim gugus Satgas Penanganan Covid-19 Bangkalan. “Sehingga tidak ada hubungannya dengan anggaran tim gugus tugas. Tapi realitas sebagai usulan kami di lingkungan Dinkes,” tandasnya.
Saat ini, lanjut Sudiyo, jumlah Pasien Dalam Pantauan (PDP) di Bangkalan terdapat 3 orang. Sementara ratusan jumlah ODP diakuinya masih banyak yang belum dilakukan rapid test.
“Belum di-rapid test karena ada klasifikasi khusus. Saat ini masih kami buatkan SOP untuk siapa saja yang akan melakukan rapid test karena kita keterbatasan alat rapid test,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan berharap anggaran Rp 17 miliar yang diusulkan oleh Dinkes segera disepakati oleh tim anggaran pemerintah daerah (TPAD). Sebab sampai saat ini ada sejumlah APD seperti hand sanitizer dan lainnya belum dikirim. (AR/MH)
