Warna Tugu Monumen Diubah, Ini Tanggapan Perancangnya

Monumen Trunojoyo Sampang setelah diganti warna. (Foto: Mukhlis)

maduraindepth.com – Pegiat seni yang tergabung dalam Komunitas Perupa Sampang (KPS) buka suara soal perubahan warna cat yang terdapat pada tugu Monumen Trunojoyo Kabupaten Sampang.

Pasalnya, warna kuning emas yang diubah dengan paduan warna biru-putih oleh Pemkab dinilai menyalahi makna filosofisnya.

banner auto

Ketua KPS, Chairil Alwan menyesalkan langkah Pemkab dalam mengganti warna asal dengan warna lain. Yakni dari kuning emas menjadi biru-putih.

Untuk membuat tugu tersebut, kata pria kelahiran Sampang tahun 1969 ini, butuh perjuangan dan tidak asal mendesain. Sebab tugu monumen Trunojoyo tersebut adalah ikon Kabupaten Sampang.

“Setiap bagian pada monumen itu ada makna filosofisnya. Termasuk warna cat dan bagian-bagian yang lain seperti tiga tombak, melati dan ukir Madura,” jelas Pak Alwan sapaan akrabnya kepada Maduraindepth, Jum’at (22/3/2019).

Ketua KPS Chairil Alwan termasuk perancang tugu monumen Trunojoyo Sampang. (Foto: Mukhlis)

Dia menceritakan, pada tahun 2004 dirinya juga terlibat dalam perancangan tugu monumen Trunojoyo. Tak hanya dirinya, yang paling utama adalah sejumlah ulama juga terlibat dan duduk bersama dengan Pemkab Sampang membahas pembuatan tugu tersebut.

Lebih lanjut Pak Alwan menjelaskan, pada saat Bupati Sampang waktu itu (2004) punya rencana merubah monumen tersebut semua seniman di Sampang diundang. Kemudian ada dua desain monumen yang diajukan kepada Pemkab setempat.

“Pertama desain yang diajukan KPS. Kedua desain yang diajukan Alm Bapak Ali Daud Bai, pembuat monumen dalam bentuk awal,” paparnya.

Baca juga:  Pendamping CSR HCML Tanam 50 Ribu Pohon di Pulau Mandangin

Ketika bentuk-bentuk desain monumen Trunojoyo dipaparkan di Aula Pemda semua pihak juga dilibatkan. Baik kepala dinas, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Bahkan, waktu itu KPS juga sempat audensi dengan wakil rakyat di DPRD setempat.

Selanjutnya, desain yang diusulkan oleh KPS diterima dan disepakati oleh semua pihak.

“Desain tugu monumen itu butuh proses panjang, tidak mudah dan banyak pertimbangan. Termasuk pilihan warna. Karena bentuk dan pilihan warna ada maknanya masing-masing. Kita tidak sembarangan,” terang dia.

Tugu monumen Trunojoyo Sampang. Kiri warna asal, kanan warna telah diganti dan dinilai menyalahi nilai filosofi. (Foto: Mukhlis)

Menurutnya, jika monumen Trunojoyo diganti dengan warna yang lain tentunya merubah filosofisnya.

“Warna emasnya bermakna kemuliaan dan kesatriaan. Sedangkan filosofi dari tiga tombak adalah simbol iman, islam dan ihsan,” tutur pria yang juga perancang monumen Trunojoyo. (mi – j2/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto