Safari Budaya Keris Ala Paguyuban Jala Sottra Sumenep

Keris Jala Sottra
Paguyuban Jala Sottra Sumenep, melakukan safari budaya keris ke Paguyuban Pelar Agung, Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Sumenep. (Foto: IST)

maduraindepth.com – Komitmen memajukan dunia perkerisan di Negeri Para Empu ternyata tidak hanya sekedar wacana. Paguyuban Jala Sottra Sumenep, melakukan safari budaya keris ke Paguyuban Pelar Agung, Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, Sumenep.

Ketua Jala Sottra, RBMS Hadi Pradipta menjelaskan, pihaknya memiliki komitmen untuk melestarikan dan terus membudayakan keris ke semua kalangan masyarakat, bahwa pentingnya menjaga warisan budaya. Mengingat, pusaka Keris tidak hanya sekedar benda peninggalan sejarah.

banner auto

Melainkan, sebuah adiluhung tentang makna-makna tauladan kehidupan yang dibalut dengan nilai-nilai aestetik atau tentang keseimbangan yang nyata dan keharmonisan, sehingga pihaknya menganggap pentingnya menggandeng para empu saat ini untuk mewujudkannya.

“Kami bersilahturahmi ke Paguyuban Pelar Agung di Desa Aeng Tong-tong, dimana para anggotanya semua ada empu, pengrajin warangka, dan pewarang pusaka keris. Menurut kami sangat penting berdiskusi dengan para empu, guna mencari solusi bersama untuk memajukan perkerisan di Negeri Para Empu ini,” tuturnya, Senin (5/12).

RBMS Hadi Pradipta mengatakan, Jala Sottra sangat terbuka kepada semua pihak yang juga turut serta dalam melestarikan budaya pusaka keris. Sebab, mempelajari dari filosofi pusaka keris Sumenep, berbagai tatanan disatupadukan untuk menyuguhkan keindahan dan keharmonisan. Hal itu dapat dilihat dalam per bila pusaka keris tangguh dhelem Sumenep ini.

Baca juga:  Paguyuban Jala Sottra Luncurkan Buku Keris Peninggalan Keraton Sumenep

Sementara itu, Pembina Paguyuban Pelar Agung, Mpu Sanamo, mengaku sangat mengapresiasi pergerakan Jala Sottra Sumenep. Menurut dia, para empu membutuhkan hubungan yang saling melengkapi.

Terlebih dari sisi administrasi untuk mempermudah sirkulasi penjualan keris Sumenep. Karena, saat ini pangsa pasarnya sudah beranjak ke luar negeri. Sehingga para empu seringkali mengeluhkan kendala administrasi tersebut.

“Para empu ini setiap harinya terus memproduksi keris. Namun selalu menghadapi kendala ketika mendapati pembeli dari luar negeri, semoga dengan bergandengan tangan dengan Jala Sottra, beberapa persoalan para empu dapat terjawab dengan solusi yang terbaik nantinya,” harap Mpu Sanamo.

Perlu diketahui, dengan didampingi sesepuh RB Abdurrahman, Paguyuban Jala Sottra rutin setiap pekan menggelar silaturrahim ke para kolektor dan para empu hingga pengrajin warangka. Namun tidak hanya sekedar berkunjung, disetiap pertemuannya, tim Jala Sottra senantiasa berdiskusi, guna mencari solusi bersama dalam rangka memajukan dunia perkerisan di Negeri Para Empu ini. (*)

Dapatkan Informasi Terkini Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto