maduraindepth.com – Memasuki musim kemarau tahun 2021, diperkirakan lebih dari 11 Kecamatan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur akan mengalami kekeringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang melalui Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Moh Imam menjelaskan, kekeringan di Sampang tahun ini diprediksikan lebih parah dengan tahun sebelumnya.
“Untuk tahun sebelumnya ada 11 kecamatan yang mengalami kekeringan dan biasanya terjadi pada Agustus sampai Oktober,” jelasnya, Selasa (25/5).
Namun, krisis air bersih di sejumlah kecamatan di Kota Bahari menurut dia tahun ini belum dipastikan. Sebab, masih akan dilakukan rapat koordinasi bersama camat setempat.
“Kami hanya bisa menangani daerah yang mengalami kering kritis berjarak dari 3 sampai 10 kilometer dari sumber mata air,” papar Imam.
Diterangkan, tahun 2020 ada tiga kecamatan yang tidak mengalami kering kritis. Meliputi Kecamatan Ketapang, Omben dan Camplong.
“Kalau tahun sebelumnya yang paling banyak mengalami kering kritis di Sreseh, Tambelangan dan Kedungdung, untuk tahun ini masih belum dipastikan,” terangnya.
Mengenai program pembuatan sumur, lanjut dia, bukan menjadi tugas instansinya. Melainkan ada OPD terkait yang menangani. Pihaknya mengaku hanya bertugas menyediakan droping air bersih bagi daerah terdampak bencana kekeringan.
Selain itu, untuk jumlah armada yang akan dikerahkan ke wilayah terdampak kekeringan, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan PDAM Sampang untuk persediaan air bersih.
“Setalah siap, PDAM akan melakukan koordinasi dengan kita untuk menyiapkan armada yang ada. Namun kami juga butuh armada tambahan untuk mendroping air, yang bekerjasama dengan pihak ketiga,” pungkasnya. (Alim/BAD)
