Perluas Jejaring Saksi dan Korban, LPSK Sosialisasikan Program Perlindungan Berbasis Komunitas

Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo saat memberikan kata sambutan pada acara Sarasehan Budaya di Balai Pemuda Surabaya, Jum'at (12/8) malam. (FOTO: Agus Wedi/MI)

maduraindepth.com – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mensosialisasikan program perlindungan berbasis komunitas. Program tersebut diberi nama Sahabat Saksi dan Korban (SSK).

Melalui Sarasehan Budaya yang digelar di Balai Pemuda Surabaya, Jumat (12/8), LPSK mengajak ratusan warga Jawa Timur yang hadir untuk menyebarkan informasi dan sistem program SSK.

banner auto

Sosialisasi program SSK yang dikemas Sarasehan Budaya tadi malam menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi ke-5 dari 8 sasaran LPSK dalam mensosialisasikan program perlindungan saksi dan korban berbasis komunitas.

Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo mengatakan, pihaknya tengah mengupayakan pembangunan kantor di beberapa wilayah di Indonesia. Hal itu untuk pemberian layanan perlindungan dan bantuan terhadap saksi, korban, pelapor, saksi pelaku, dan ahli dalam proses peradilan pidana di seluruh Indonesia. Saat ini LPSK sudah membangun kantor perwakilan di Yogyakarta dan Medan.

“Rencananya ada 12 kantor perwakilan di berbagai daerah untuk memperluas jejaring saksi dan korban. Hal ini penting karena dapat memudahkan akses para saksi dan korban yang ingin mendapatkan layanan perlindungan LPSK,” ujar Hasto.

Hasto berharap, LPSK dapat mengembangkan mekanisme kerja berjejaring dengan melibatkan semua sumber daya, baik dari mitra layanan, penyintas tangguh dan kelompok masyarakat yang peduli dengan saksi dan korban untuk ikut bergabung dengan komunitas SSK.

Baca juga:  Mal Pelayanan Publik Sampang Resmi Diluncurkan

LPSK, lanjut Hasto, akan membuka pintu lebar-lebar untuk masyarakat yang mau berpartisipasi membantu pekerjaan LPSK. Pendaftarannya tidak dipungut biaya apapun alias gratis.

“Semoga semua memiliki semangat kepedulian terhadap sesama. Seperti bunyi tagline kami ‘Kita Peduli Kita Lindungi’. Nek Duduk Awak Dewe Sopo Maneh (Kalau Bukan Kita Siapa Lagi),” tutup Hasto. (AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto