Pengamat Politik Jatim: Putusan MK Harus Disikapi dengan Kepala Dingin

Pengamat Politik UTM, Surokim Abdussomad, S.Sos, SH, M.Si,MiPR. (Foto: Surokim for MI)
Pengamat Politik UTM, Surokim Abdussomad, S.Sos, SH, M.Si,MiPR. (Foto: Surokim for MI)

maduraindepth.com – Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, S.Sos, SH, M.Si, MiPR meminta seluruh pendukung Jokowi – KH Ma’ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga Uno bersikap arif menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Jika mau membaca putusan MK harus dengan kepala dingin. Kemudian juga harus berjiwa besar. Karena jiwa besar akan melahirkan politik kenegarawanan,” ucapnya, kepada Madura Indepth, Jumat (28/6/2019).

banner auto

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) UTM tersebut mengatakan kedua pendukung harus legowo menerima hasil putusan MK, karena sifatnya final dan mengikat.

“Saya tahu pendukung 02 di Madura cukup banyak, apalagi 02 juga menang di Madura,” ujar peneliti senior SSC (Surabaya Survey Center) tersebut.

Menurutnya, putusan MK merupakan ujian yang harus diterima dengan lapang dada oleh semua pihak. Karena sesungguhnya di atas menang dan kalah ada kemuliaan dan kehormatan yang harus selalu dijunjung tinggi.

Kalah dalam pergulatan politik, lanjut Surokim, tidak berarti selalu hina. Begitu pula dengan yang menang tidak akan selalu mulia.

“Sepanjang masih berbasis politik nilai, Insya Allah menang dan kalah itu sejatinya sama-sama indah,” tutur pengamat Politik Jatim tersebut.

Jika mau membaca putusan MK, kata Surokim, harus dengan kepala dingin. Kemudian juga harus berjiwa besar, karena jiwa besar akan melahirkan politik kenegarawanan.

Baca juga:  Sidang Kasus Penganiayaan di Bangkalan, JPU Hadirkan 6 Orang Terdakwa

Ditanya apakah putusan MK sudah final, Surokim menegaskan putusan MK final dan mengikat. “MK adalah pengadilan pertama dan terakhir,” tegasnya.

Dia melanjutkan, MK sebenarnya bukan sekedar panggung menang dan kalah. Tapi lebih dari itu. MK merupakan panggung ujian bersama bagi bangsa ini untuk naik kelas. Dalam artian agar selalu istikomah memilih jalan damai dalam demokrasi. (MH/MI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto