Penerbangan ke Pulau Kangean Diperkirakan Terwujud 2021, Ini Dana Pembangunan yang Dibutuhkan

Pesawat ke Kangean
Pesawat perintis Susi Air kala lepas landas di Bandara Trunojoyo Sumenep, Rabu (18/3). (Foto: Dok. MI)

maduraindepth.com – Rencana pemerintah untuk membuka kembali penerbangan perintis ke wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep dalam waktu dekat diperkirakan bisa direalisasikan. Sebab, sejumlah persiapan dan perencanaan sudah dilakukan.

Sebelumnya, Pemkab menggerojok Rp 1.267.500.000 untuk fisibility study (FS) waterbase pada tahun anggaran 2019 lalu. Kemudian tahun ini, pemerintah Kota Keris menganggarkan Rp 465,6 juta untuk detail engineering design (DED) untuk operasional seaplanes di Pulau Kangean.

banner auto

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Agustino Sulasno menyampaikan, DED untuk seaplanes sudah rampung. Saat ini pengajuan pembangunan bandara waterbase masih dalam proses register di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Agus menyebut, beberapa waktu lalu sudah ada rapat di kementerian. Hasilnya, pengajuan tersebut akan secepatnya diproses. ”Karena ini baru pertama kabupaten/kota yang merencanakan dan mengajukan pembangunan waterbase, khususnya di kepulauan. Ini masih dikaji,” ucapnya, Selasa (6/10).

”Tinggal eksekusi pembangunan fisiknya. Kami ajukan anggaran dari hasil kajian DED sekitar Rp 25 miliar lebih kebutuhannya,” sambung Agus.

Dia mengatakan, tahun ini tidak memungkinkan dilaksanakan pembangunan fisik. Apalagi kewenangan pembangunan bandara itu merupakan kebijakan pemerintah pusat. Kemungkinan besar, lanjut dia, pusat atau provinsi yang akan membangun dan menganggarkan. Di sisi lain, pemerintah daerah memiliki tugas melakukan pembebasan lahan bandara.

”Kalau disetujui, kemungkinan 2021 sudah bisa dilaksanakan. Itupun pelaksanaannya tidak akan memakan waktu lama,” ucapnya.

Baca juga:  Lembah Yang Tenang

Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Indra Triyantono menambahkan, pihaknya juga telah mengajukan penambahan anggaran untuk mendukung operasional penerbangan seaplanes ke Pulau Kangean. Jika terealisasi, pihaknya mengaku akan mendapat tambangan anggaran sekitar Rp 3 miliar di 2021.

Dengan catatan, bandara waterbase sudah siap dioperasikan. ”Tapi anggaran ini tidak bisa sampai akhir tahun. Bagi saya, tidak penting walaupun penerbangan ini tidak bisa penuh setahun. Yang penting ada dulu penerbangan ke pulau ini,” ujarnya. (*/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto