Opini  

Mengenal Lebih Dekat Anak Kita dan Bakatnya

Abd Rahman
Abd. Rahman.
Oleh: Abd. Rahman, M.Pd

maduraindepth.com – Mendidik anak adalah tanggungjawab semua orang tua. Karena orangtualah yang setiap hari mengurus anak-anaknya di rumah. Orang tua juga punya keahlian tersendiri bagaimana cara mendidik anaknya dengan baik.

Namun, mengenal lebih dekat anak kita adalah bagian dari tantangan yang harus kita lakukan sendiri dan sudah tentu orang tua punya metode yang jitu untuk anaknya. Seorang anak memiliki kepribadian yang unik dan menyenangkan untuk kita kenali, hal itu bisa kita lihat dan kita amati saat kita mulai dekat dengannya dan bisa berkomunikasi dengannya dari hati ke hati.

Mengenali bakat anak merupakan usaha orang tua untuk bisa mengembangkan potensi anak-anaknya. Tujuan dari metode ini adalah agar anak mulai sejak dini mampu secara mandiri mengenali bakatnya sendiri dan kelak menjadi anak yang lebih baik di masa depan.

Bukan hanya itu, diharapkan nanti anak akan mempunyai sikap yang baik, cerdas dan patuh kepada kedua orang tua. Metode ini baik untuk mulai mengenal lebih dekat anak kita dan mulai mengenal karakter dan bakat seorang anak.

Menurut beberapa pakar psikologi, kemampuan kreatif merupakan cirri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud (1856-1939) adalah tokoh penganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tak menyenangkan atau yang tak dapat diterima.

Baca juga:  NU Sebagai Benteng NKRI

Namun berbeda dengan teori humanistic, teori ini melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Menurut Abraham Maslow (1908-1970) pendukung utama dari teori humanistic, manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai sebuah kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan tertentu; kebutuhan primitive muncul pada saat lahir, dan kebutuhan tingkat tinggi berkembang sebagai proses pematangan.

Biasanya mengenali anak kita gampang-gampang susah. Namun, biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, gampang penasaran, memiliki minat yang luas dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif.

Seorang anak lebih dekat dengan ibunya daripada bapaknya. Kenapa? Kecendrungan seorang ibu lebih lembut mendidik anaknya daripada sang bapak. Sosok ibu merupakan sosok yang lembut hatinya, dan sifat keibuannya akan muncul ketika ia sedang bersama anak-anaknya. Maka, ibulah yang lebih tahu mendidik anak dan lebih dekat dengan anaknya.

Sang anak cenderung lebih suka curhat mengungkapkan isi hatinya pada sang ibu. Termasuk, keinginan dirinya dan apa yang sebenarnya ingin dia beli atau dia inginkan. Sehingga mengenal kepribadian anak dan lebih dekat mengenal anak kita merupakan hal yang mudah ketika sang anak sudah mulai terbuka pada orangtuanya.

Menurut Carl Rongers (1902-1987), ada tiga kategori kreatif ditinjau dari kondisi pribadi yang kreatif.

Baca juga:  Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

Berikut tiga kategori tersebut:

  1. Keterbukaan terhadap pengalaman,
  2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation) dan
  3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.

Mendidik anak kita harus dengan hati bukan dengan kekerasan, mengenal anak kita dengan mendekatinya bukan dengan memarahinya. Seorang anak sangat peka pada sikap dan perilaku orang tua pada dirinya. Jangan pernah acuh pada pendapat anak kita, meskipun terkadang ide mereka tak sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua.

Menghargai pendapat anak salah satu metode yang ampuh untuk mengenal dan lebih dekat kepada anak kita. Dengan terbiasa kita mendengarkan pendapat anak kita, dengan sendirinya mereka akan mulai berani mengungkapkan keinginan dan harapannya kepada orangtuanya.

Sebagai orang tua, sebaiknya anda mulai belajar beradaptasi dengan pendapat mereka, berikan respon yang positif terhadap ungkapan perasaan sang anak. Mendengarkan pendapat anak berarti menghargai pendapat anak, hal ini membuktikan merupakan metode bentuk pola asuh yang mengedepankan partisipasi anak.

Pada dasarnya, kepribadian anak adalah pembentukan karakter anak itu sendiri. Kepribadian merupakan bagian dari manusia yang sangat unik untuk kita kenali dan perlu kita pelajari dalam keseharian kita bersama mereka.

Anak kita adalah harta yang sangat berharga untuk kita jaga dan kita kembangkan dengan baik agar di masa depan nanti menjadi pribadi yang tangguh dan siap dengan berbagai tantangan masa depan yang begitu kompleks dan menantang. Dengan demikian, ketika kita bisa dekat dan mulai mengenali anak kita sudah tentu bakat dan minat anak-anak kita akan kita kenali dan muncul dengan sendirinya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto