maduraindepth.com – Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kabupaten Sampang diresmikan hari ini, Selasa (31/1). Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Slamet Junaidi dan Wakilnya Abdullah Hidayat.
Peresmian JLS tersebut dilakukan bertepatan dengan empat tahun masa kepemimpinan pasangan Slamet Junaidi – Abdullah Hidayat. Setelah diresmikan, JLS tersebut bisa digunakan oleh masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Slamet Junaidi mengatakan, rencana pembangunan JLS ini diinisiasi sejak tahun 2006 silam. Namun, proses study kelayakan dilakukan sejak tahun 2007.
Kemudian pada tahun 2012 dilakukan pembebasan lahan sebagian. Barulah di tahun 2019 seluruh pembebasan lahan bisa dituntaskan.
“Di tahun 2019 kami melihat program prioritas untuk mendongkrak prekonomian di Sampang. Kami menyelesaikan seluruh hutang pembebasan lahan JLS di 2020 semuanya selesai, baru di 2021 kita coba membangun,” terang Bupati yang karib disapa H. Idi tersebut.
H. Idi menyampaikan, sumber anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan JLS ini bersumber dari pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 204 miliar. Namun, total anggaran yang terpakai sebesar Rp 190,75 miliar.
Dia menjelaskan, pembangunan JLS untuk pengembangan kota. Sebab menurutnya dataran di Kota Sampang hampir sama dengan ketinggian air laut. Sehingga ketika air laut sedang pasang dan intensitas hujan tinggi, maka terjadi banjir.
“JLS ini sebagai alternatif untuk pengembangan Kota Bahari,” ucapnya.
Diberi Nama Pahlawan Halim Perdanakusuma
JLS yang baru dibangun itu diberi nama pahlawan nasional asal Sampang, yaitu Halim Perdanakusuma. Pemilihan nama itu karena melihat jejak sejarah.
H. Idi menyebut, nama Halim Perdanakusuma diabadikan menjadi nama JLS sebagi bentuk penghormatan kepada pahlawan nasional itu. “Kami menghargai jasa pahlawan, apalagi selama saya hidup di Sampang belum ada jalan yang diberi nama Halim Perdanakusuma,” terangnya.
Pihaknya berharap, melalui pembangunan JLS ini kedepan akses jalan di jantung Kota Sampang tidak lagi mengalami kerusakan akibat dilintasi kendaraan berat. Karena JLS ini kedepannya akan menjadi akses utama bagi kendaraan muatan besar yang bobotnya di atas lima ton.
“Saya tidak ingin akses jalan kota rusak, kendaraan di bawah 5 ton masih bisa melintasi jalanan di kota, tetapi truk yang bermuatan tinggi kami pastikan lewat jalan Halim Perdana Kusuma ini,” ucapnya.
Panjang JLS 7,4 Kilometer dan Lebar 12 Meter
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Muhammad Zis mengatakan, JLS dibangun dengan panjang 7,4 kilometer. Sementara lebarnya 12 meter. Adapun ketinggian jembatan layangnya maskimal 10 meter.
Jalan Halim Perdanakusuma dibangun dilengkapi dengan lima jembatan dan melintasi tiga desa serta satu kelurahan. Yaitu Desa Aeng Sareh, Kelurahan Karang Dalam, Desa Patarongan dan Desa Pangongsean.
“Jalur ini diperuntukkan bagi kendaraan berat, tujuannya untuk mengurangi beban jalan kendaraan truk yang masuk ke jantung kota,” pungkasnya.
Peresmian ini dilakukan selain mendongkrak perekonomian daerah, juga bertujuan untuk pengembangan kota. Di sisi lain juga untuk mengurangi kendaraan berat yang melintasi jantung kota. (Alim/MH)