Dikunjungi Bupati, Pantai Wisata Toroan Ditambang Warga

Bupati Sampang H. Slamet Junaidi saat mengunjungi Wisata Air Terjun Toroan di Desa Ketapang Timur Kecamatan Ketapang. 

maduraindepth.com – Wisata Air Terjun Toroan di Desa Ketapang Timur Kecamatan Ketapang mendadak dikunjungi Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Kamis (11/4/2019). Bupati datang ke wisata pantura tersebut beserta rombongan Forpimda Sampang.

Tiba di lokasi, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sampang ini langsung berdiskusi dengan warga. Terutama para pelaku tambang di sekitar wisata. Sebab mereka dikabarkan membabat secara habis keindahan pesisir pantai.

banner auto

Pasalnya, Wisata Air Terjun Toroan sudah menjadi destinasi wisata yang ikonis bagi masyarakat lokal maupun non lokal. Panorama dan keindahan air terjunnya mudah menghipnotis pengunjung.

Namun keindahan tersebut dirusak oleh penambang liar yang berada di kawasan wisata. Pasir pantai dikeruk dari dasar laut, lalu diambil dan dijual.

Kejadian ini membuat Bupati yang akrab disapa H. Idi langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna memantau keberadaan lingkungan wisata. Kemudian, H. Idi mengajak pelaku tambang untuk berdiskusi.

“Ini perlu dikembangkan melalui Dinas Pariwisata. Kita akan jadikan tempat wisata ini menjadi wisata nasional. Karena kami lihat tidak hanya air terjun tapi pantainya juga bagus apabila pasirnya tidak ditambang,” ungkap H.Idi.

Selanjutnya H.Idi berharap dinas terkait mengambil peran dan memberi solusi kepada para penambang. Sehingga para penambang tidak lagi mengganggu keindahan wisata alam.

Baca juga:  Meski Pandemi Covid-19 Masyarakat Sampang Tetap Beraktivitas, Warga: Masih Aman Pak

“Saya mengerti kenapa pasirnya ditambang, karena mereka tidak memiliki mata pencaharian lain. Makanya pemerintah harus peka terhadap kondisi ini,” pinta Mantan DPR RI itu.

Solusinya, kata H. Idi, pelaku tambang harus dibina dengan memberikan pelatihan. Sehingga mereka mempunyai pendapatan dan pekerjaan tetap.

“Kalau mereka sudah mempunyai pendapatan, kami yakin mereka tidak akan menambang pasir lagi,” pungkasnya. (ns/mi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto