Besok, Aliansi Mahasiswa Sumenep Turun Jalan Kepung Kantor DPRD

Istimewa

maduraindepth.com – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Sumenep akan melakukan aksi turun jalan. Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) itu akan mengepung kantor DPRD setempat Kamis (26/9/2019) besok.

Aksi tersebut untuk memprotes Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) yang digarap oleh DPR RI. Pasalnya sejumlah pasal yang terdapat di dalam RKUHP dinilai bertentangan dengan amanat reformasi dan kebebasan berekspresi.

banner auto

Diperkirakan, aksi turun jalan mengepung kantor DPRD Sumenep itu akan diikuti oleh mahasiswa dari delapan kampus yang tersebar di Kota Sumekar. Jumlah massa diperkirakan lebih dari ratusan mahasiswa.

”Aksi besok adalah kita mahasiswa akan menyampaikan aspirasi rakyat, dan mengkritisi RKUHP yang penuh kontroversi di dalamnya,” ungkap Anas Syafi’i, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi kepada maduraindepth.com, saat dikonfirmasi visa sambungan seluler, Rabu (25/9).

Saat ditanya soal surat edaran semua kampus apakah mengizinkan untuk mengikuti aksi tersebut? Anas menjelaskan hanya ada dua kampus yang belum mengizinkan. ”Untuk kampus saya, Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep sendiri, ribuan mahasiswa kita prediksi akan ikut serta,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI), Nur Mohammad menegaskan, mahasiswa di kampusnya siap ikut serta. Meski pihak rektorat kampus menghimbau agar mahasiswa tidak ikut serta turun ke jalan.

Baca juga:  Datangi Kantor DPRD, Satgas Peduli Covid-19 PCNU Sampang Beri Masukan Penanganan Covid-19

”Untuk surat edaran dari Kampus itu secara kelembagaan saja, kampus memberikan ijin bagi mahasiswa untuk ikut aksi besok,” katanya, Rabu (25/9).

Bahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan bagian Kemahasiswaan kampus untuk turun jalan mengikuti aksi besar-besar tersebut. “Tadi sudah konfirmasi kepada Kemahasiswaan. Memang secara kelembagaan, STKIP tidak ikut campur perihal aksi tersebut, tapi kami mahasiswa ada untuk rakyat,” tegasnya.

Tidak tanggung-tanggung, para mahasiswa juga minta izin kepada dosen jika perkuliahan pada Kamis (26/9) besok akan dipindah ke gedung DPRD Sumenep.

“Mahasiswa boleh izin kepada dosen untuk ikut aksi besok. Besok STKIP juga akan terjung langsung ke jalan,” pungkasnya. (MR/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto